Pertanyaan ini menjadi perdebatan lama sejurus pertanyaan lain seperti kapan anak mulai boleh diajari membaca oleh orang tua. Para peneliti percaya mengajari membaca seperti halnya mengajari anak-anak berbicara, harus berproses secara alami.
Proses alami pengenalan bacaan bisa dikenali melalui tahapan usianya. Tahapan umumnya, pada usia 0 hingga 3 tahun, orang tua bisa mengenalkan kosakata melalui cerita-cerita dongeng yang dibacakan secara rutin, setiap malam. Misalnya, buku-buku yang sesuai usianya, dengan ilustrasi bergambar dan sedikit teks.
Dalam langkah mendengarkan, akan direkam dalam memori mereka apa yang diterima. Para pakar percaya, anak pada usia 0-3 tahun sudah bisa mendengarkan dan menangkap apa yang orang tua bacakan.
Lalu, bolehkah orang tua mengajari dan mengulang-ulang cerita, kata, dan kosakata yang ada dalam buku yang dibacakan? Boleh saja. Repetisi menjadi bagian penting dalam proses belajar. Pada tahapan mendengarkan, kemungkinan besar anak-anak akan belajar menirukan dan mengeja kata dari apa yang disampaikan orang tuanya.
BACA JUGA: Cara Mengajarkan Anak Belajar Menulis Huruf dan Kata, Ini yang Perlu Diperhatikan
Dituliskan dalam artikel How Do Kids Learn to Read? What the Science Says:
Salah satu teori bahwa membaca adalah proses alami, seperti belajar berbicara. Jika guru dan orang tua memmberikan anak-anak dengan buku-buku bagus, menurut teori ini, anak-anak akan mulai membaca sendiri. Gagasan lain menunjukkan bahwa membaca adalah serangkaian tebakan strategis berdasarkan konteks, dan bahwa anak-anak harus diajari strategi menebak ini.
Berikut ini beberapa saran terkait cara mengajari anak belajar membaca untuk usia 3 – 4 tahun.
1. Tunjukkan Simbol, Gambar, dan Kata
Pada usia 3 -4 tahun, banyak anak mencapai tahapan “pra-membaca”. Tahapan pra-membaca ini, bisa dirangsang dengan menunjukkan gambar-gambar atau poster yang disertai kata. Tunjukkan pada anak Anda yang berusia 3 tahun bahwa gambar atau simbol yang tercetak tersebut menyampaikan makna. Misalnya gambar/foto yang ada di sekeliling mereka, seperti nama-nama buah, sayur, atau benda-benda di sekelilingnya.
Mereka mungkin mulai menunjukkan tanda dan simbol dan mengenali artinya. Ini adalah salah satu langkah paling awal dalam belajar membaca, dan pada akhirnya anak-anak akan belajar bahwa simbol-simbol yang dicetak membawa makna.
Jika anak Anda sudah mengenali beberapa kata, tunjukkan ke mana pun Anda pergi, pada tanda dan label. Ambil kesempatan ini untuk berbicara tentang huruf dan suara yang mereka buat untuk membantu anak Anda mengembangkan keterampilan fonik awal.
2. Gunakan Metode Fonik
Apa itu metode fonik? Disebutkan dari situs origami.co.id, fonik merupakan cara-cara menggabungan alfabet fonik berhubungan dengan suara atau bunyi yang mewakili huruf (a, b, c, dst.) dan kombinasi huruf (ng, pl, kr, dst ..) dalam alfabet. Fonik membantu balita belajar membaca dengan cara mengembangkan kemampuan untuk mengenal huruf, mengenal suara, dan membuat hubungan antara keduanya.
3. Kenalkan Cara Memegang Buku yang Benar pada Anak-Anak
Hal ini penting agar anak bisa lebih nyaman dalam memegang buku. Sekaligus mengajari agar lebih hati-hati dalam membuka halaman-halaman kertas yang dibuka dengan cara perlahan.
4. Pilih Buku yang Tepat untuk Anak Usia 3-4 Tahun
Seperti memilih mainan, ada label permainan yang sesuai usianya. Ingat Bunda, pemilihan buku untuk anak pun demikian. Ciri khas untuk anak usia 3-4 tahun, antara lain: cover buku yang lucu, warna menarik, buku tidak tebal, di dalamnya banyak ilustrasi, dan tipografi yang lucu.
Coba ajak dan eksplorasi jenis buku yang ingin Anda kenalkan pada anak-anak, seperti cerita bergambar, komik, puisi, buku dongeng, atau non-fiksi. Hal ini untuk menarik minat anak-anak pada literasi.
Salah satu referensi terkait buku untuk belajar membaca, Bunda bisa memilih beberapa judul seperti Metode 1 Jam Pintar Membaca Tanpa Dieja, Anak Pintar Menulis, Membaca, Berhitung & Mewarnai. Buku tersebut menggunakan pendekatan belajar membaca lewat kata dan gambar. Anak-anak diberikan kata dan gambar dari benda-benda yang ada di sekitar mereka. Selain itu, ada halaman aktivitas permainan kata serta latihan membaca dengan kalimat singkat dan berirama.
Tetap semangat Bunda dalam mengajari anak pengenalan membaca.
Foto: freepik.com