Burung hud-hud adalah bagian dari pasukan binatang Nabi Sulaiman. Meski ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, tetapi Allah SWT memberikan kelebihan yang hebat kepada burung hud-hud, yaitu selalu ingat apapun yang ia lihat dan dengar.
Suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan rapat di istananya. Beliau bertanya apakah masih ada mahluk Allah yang belum beriman kepada-Nya. Karena tidak ada yang menjawab, beliau akhirnya bertanya kepada burung hud-hud dan menugaskannya untuk mencari orang-orang yang belum beriman itu.
Akhirnya, burung hud-hud melihat sebuah kerajaan yang dipimpin Ratu Balqis. Burung hud-hud melihat rakyat kerajaan itu menyembah matahari dan ia pun memberitahukannya kepada Nabi Sulaiman.
Tak lama berselang, burung hud-hud pun kembali ke istana Ratu Balqis dengan membawa pesan dari Nabi Sulaiman. Namun, sang ratu tidak menerima isi pesan itu begitu saja. Ia mengikuti pendapat dari salah satu perdana menterinya untuk memberikan hadiah-hadiah kepada Nabi Sulaiman.
Namun, dengan halus Nabi Sulaiman menolak semua hadiah itu. Utusan Ratu Balqis pun menjadi kagum pada Nabi Sulaiman. Begitu pun dengan Ratu Balqis. Ia dan pengikutnya mau beriman kepada Allah SWT. Pada akhirnya, Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman pun menikah.
Burung hud-hud pembawa pesan adalah salah satu judul kisah yang bisa kamu baca dalam buku Kumpulan Fabel Islami terbitan Anak Kita. Buku yang ditulis oleh Muhammad Ihsan ini berisi 11 fabel yang dilengkapi dengan ilustrasi menarik. Di dalamnya terdapat kisah tentang keledai yang dihidupkan kembali, burung merpati yang pemberani, sapi betina Bani Israil, burung gagak saksi kematian Habil, ikan paus dan Nabi Yunus as, hingga kisah gajah dan serangan ke Kabah.