(event) 20 September 2014, Ngariung Santai di Bandung – kumpul santai Penerbit Anak Kita bersama penulis, ilustrator, dan komikus.
Pukul 11 siang, sebuah mobil Avanza silver masuk ke halaman parkir Sagoo Kitchen & Kopi Lay yang terletak di Jalan Trunojoyo N0. 27 Bandung.
“Bener di sini kan?”
“Kayanya sih. Nama tempatnya bener kan?”
“Masuk aja, yuk. Nana kan udah di dalem.”
Setelah sempat berputar-putar, akhirnya tim redaksi Penerbit Anak Kita dan mediakita berhasil tiba di tempat gathering. Acara gathering pada hari itu adalah yang pertama kalinya diadakan. Mau tidak mau, anggota tim redaksi merasa sedikit deg-degan…
“Nana!” panggil Lia, editor Penerbit Anak Kita. Nana yang juga editor sekaligus penanggungjawab acara melambai kepada kelompok pertama yang datang. Tak lama kemudian, kelompok kedua dan ketiga pun sampai. Mas Irwan, Mas Darma, Pak Luluk, dan Didit segera mempersiapkan perlengkapan untuk acara: memasang proyektor, mempersiapkan layar, tes wireless mic, tes kamera untuk dokumentasi acara, memasang banner acara, sementara tim pemasaran Bandung yang juga sudah datang sibuk mempersiapkan display buku-buku terbitan Anak Kita.
Di bagian tengah tempat acara, Tami, Oji, dan Intan bertugas sebagai penerima tamu. Setiap tamu yang hadir diminta untuk mengisi daftar hadir dan akan mendapatkan note book dan merchandise yang bisa dipilih, stiker atau pin.
Acara dijadwalkan mulai pada pukul 12 siang. Tetapi karena beberapa penulis sudah mulai berdatangan, akhirnya diputuskan untuk memulai acaranya, yaitu makan siang bersama. Para tamu dipersilakan untuk menyantap makanan yang sudah dipersiapkan.
Nana memperhatikan para tamu yang sedang makan siang, sambil mengukur waktu untuk memulai acara. Akhirnya setelah dirasa tepat, Nana pun mengumumkan lewat microphone bahwa acara gathering akan segera dimulai.
“Kita mulai acaranya, ya. Dimulai dengan pembukaan oleh Pak Luluk sebagai manajer mediakita grup.” Nana mengumumkan. Pak Luluk menyambut hangat kehadiran para tamu, dan sedikit menjelaskan tentang proses terbentuknya Penerbit Anak Kita dan tujuan diadakannya gathering. Pak Luluk juga memperkenalkan anggota kedua tim redaksi yang ikut hadir dalam acara.
“Baik, terima kasih kepada Pak Luluk yang sudah membuka acara kita hari ini. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang beberapa materi.” Nana melirik ke Lia yang hari itu bertindak sebagai operator slide show presentasi.
Nana kemudian mempresentasikan tentang visi dan misi Penerbit Anak Kita; jenis-jenis buku yang sudah pernah diterbitkan; memperkenalkan lini produk baru Penerbit Anak Kita, yaitu NoomiC, dan tujuan ke depan yang ingin dicapai oleh Penerbit Anak Kita. Nana mengakhiri sesi itu dengan tanya-jawab yang berlangsung dengan meriah.
“Kita masuk ke acara selanjutnya, yaitu presentasi dari Mas Arief, pemasaran Agromedia,” Nana melihat ke Mas Arief yang sedang melihat ke handphonenya.
“Yak, sepertinya Mas Arief sudah bosan menunggu dari tadi. Ayo, silakan Mas Arief yang sedang melihat handphonenya,” ajak Nana. Semua yang hadir pun tertawa.
Sesi Sharing 2 berlangsung dengan sedikit unik. Mas Arief duduk, sedangkan Nana mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Cara itu cukup menarik dan tentunya bisa mempersingkat waktu presentasi.
Dalam sesi itu Mas Arief menjawab dan menjelaskan tentang seperti apa sistem distribusi buku, jenis-jenis toko buku, sistem penyebaran buku, dan yang tak kalah pentingnya adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh toko buku.
Sesi yang terakhir adalah sesi Sharing 3, waktunya untuk berbagi pengalaman, info, tip, dan tips dari penulis, ilustrator, dan komikus. Berbagi pengalaman itu sangat menarik, tidak hanya untuk sesama penulis, ilustrator, maupun komikus, tetapi juga menjadi sebuah catatan untuk tim redaksi. Beberapa penulis diminta membagi cerita dan tip serta tips seputar penulisan bukunya, seperti penulis NoomiC, Mbak Eno (Cermin, The Shy) dan Mbak Tethy (Silat Boys). Novian Rifai (ilustrator) juga diminta untuk berbagi pengalamannya di dunia ilustrasi. Di akhir sesi ini, baik penulis, ilustrator, dan komikus bisa menyerahkan naskah maupun portofolio kepada tim redaksi.
“Saya nggak bawa portofolionya,”
“Oh, gak apa-apa, bisa dikirim lewat email kok,”
“Oh, bisa?”
“Iya, bisa. Ditunggu ya,” adalah salah satu obrolan yang terjadi saat proses transfer naskah dan portofiolio.
Sayangnya, acara harus berakhir. Acara yang berlangsung dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore itu terasa sangat singkat. Ternyata benar ya, kalau sudah kumpul, tidak terasa waktu akan berjalan cepat. Akhirnya sebagai kenang-kenangan, semua yang hadir pun berfoto bersama.
Sungguh senang rasanya, bisa bertemu dengan teman-teman penulis, ilustrator, dan komikus yang selama ini lebih banyak berkomunikasi online.
Terima kasih kepada semua yang sudah berkenan dan menyempatkan diri untuk hadir. Semoga pertemuan pertama ini meninggalkan kesan yang baik, dan semoga kita bisa bertemu lagi di acara-acara yang lain.
Acara gathering ini adalah yang pertama kali dilakukan Penerbit Anak Kita. Semoga acara yang serupa bisa diwujudkan di kota-kota lainnya. Tunggu kami ya!
Tim Redaksi Anak Kita & mediakita
Pak Luluk I Mas Darma I Mas Irwan I Lia I Nana I Tami I Oji I Didit I Intan I Mas Budi I Mas Arief & Tim Pemasaran Bandung I