Seorang dokter terasa kurang lengkap jika tidak memeriksa pasiennya dengan alat ini: stetoskop. Melalui stetoskop yang ditempelkan ke dada, seorang dokter bisa mendengar denyut jantung pasiennya. Benda ini memang terbilang sederhana. Namun tahukah kamu bahwa benda ini sangat berguna bagi para dokter?
Awalnya, stetoskop dibuat secara tidak sengaja oleh seorang dokter bernama Rene Theophile Hyacinthe Laennec. Pada tahun 1816, datang seorang pasien yang mengeluh sakit di dadanya. Rene lalu mengambil kertas, menggulungnya menjadi bentuk pipa, kemudian menempelkan ujung gulungan ke dada pasien, sehingga denyut jantungnya bisa didengar.
Rene lalu memulai penelitian untuk membuat alat yang bisa membantunya memeriksa setiap pasien dengan lebih baik. Stetoskop pertama Rene dibuat dari sebuah pipa kayu, dengan panjang 9 inci (23 cm) dan lebar 1.5 inci (4 cm). Stetoskop tersebut hanya bisa didengar dengan satu telinga atau disebut stetoskop monaural.
Pada tahun 1852, seorang dokter di Amerika Serikat yang bernama George Camman, memodifikasi stetoskop buatan Rene dengan menambahkan earpiece (bagian stetoskop yang ditempelkan ke telinga). Stetoskop tersebut dipasang di kedua telinga (stetoskop binaural).
Pada tahun 1878, seorang ilmuan bernama D. E. Huges memodifikasi stetoskop yang sudah ada dengan menambahkan mikrofon pada chest piece (bagian stetoskop yang ditempelkan di dada pasien) untuk memperbesar suara denyutan yang didengar.
Nah, adik-adik, stetoskop ini hanyalah satu dari sekian banyak penemuan menakjubkan yang bisa kamu rasakan manfaatnya saat ini. Masih banyak penemuan lain yang dapat membuatmu kagum yang bisa kamu baca dalam buku The Amazing of Science; Penemuan-penemuan yang Mengubah Dunia karya Muhammad Ihsan.
Buku terbitan Anak Kita ini berisi 47 penemuan yang mengagumkan. Mulai dari mobil, lampu lalu lintas, pesawat terbang, telepon, komputer, kompas, kertas, bola lampu, toilet, peluru, roket, hingga sepatu roda (roller skate).