7 April 2015 bandung-lautan-api-depan

Mengenang Bulan Maret sebagai Bulan Perjuangan

 

bandung-lautan-api

Sumber gambar: www.flickr.com/photos/62713570@N07/8793269453

Hai adik-adik, tentunya kalian tahu bagaimana sejarah terbentuknya negara kita? Saat itu para pahlawan rela mempertaruhkan jiwa dan raga untuk merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berkat perjuangan gigih merekalah, kita bisa menikmati Indonesia yang bebas dan merdeka. Karena itu, tidak ada salahnya kalau kita kembali mengenang perjuangan para pahlawan itu.

Nah, di bulan Maret yang lalu ada tiga peristiwa bersejarah yang perlu kita ketahui dan kenang.

Serangan Umum 1 Maret 1949
Pagi hari sekitar pukul 6, ibukota Republik Indonesia yang saat itu bertempat di Yogyakarta mengalami serangan secara besar-besaran yang dilakukan secara serentak oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III—termasuk di dalamnya Letnan Kolonel Soeharto—dan beberapa pucuk pimpinan berdasarkan instruksi Panglima Jendral Sudirman.1

Serangan itu bertujuan untuk menaklukkan pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan.2

Rencana serangan bermula lebih kurang satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II terhadap Indonesia. Saat itu, tentara kita sudah menyusun strategi untuk melakukan serangan balik terhadap Belanda. Serangan dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan perebutan lainnya.

Hal itu sukses membuat pasukan Belanda terpecah-pecah. Saat itulah, pasukan TNI menyerang mereka. Dan, puncaknya terjadi pada 1 Maret 1949. TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam.

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)
Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.3

Surat tersebut berisi perintah dari Soekarno kepada Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi yang saat itu sedang kacau.

Supersemar berawal dari laporan Brigadir Sabur—Panglima Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa—bahwa banyak “pasukan tak dikenal” berkeliaran di luar gedung sidang pelantikan Kabinet Dwikora atau “kabinet 100 menteri” yang sedang dipimpin oleh Soekarno.

Mengetahui hal tersebut, Presiden Soekarno bersama Wakil Perdana Menteri I Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor. Saat itulah, Soeharto mengutus tiga orang perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir Jendral Amirmachmud, dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat, untuk menemui Soekarno. Ketiga perwirwa itu menyatakan bahwa Mayjen Soeharto mampu mengendalikan dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa untuk mengambil tindakan pengamanan. Surat itulah yang kemudian dinamakan Supersemar.

Peristiwa Bandung Lautan Api
Bandung Lautan Api merupakan peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung pada 23 Maret 1946. Peristiwa ini bermula saat pasukan Inggris dan NICA mulai memasuki kota Bandung pada Oktober 1945 dan melakukan teror terhadap rakyat Bandung, sehingga mengakibatkan pertempuran.4

Untuk mencegah pasukan Inggris dan NICA menguasai Bandung, para pejuang Republik Indonesia bersama rakyat sepakat untuk membumihanguskan Bandung. Asap hitam pun membubung tinggi di mana-mana. Pembumihangusan Bandung ini dianggap menjadi strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan Tentara Republik Indonesia (TRI) dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak sekutu dan NICA yang jumlahnya cukup besar.

Itulah tiga peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Maret. Sudah sepantasnya kita mengenang jasa para pahlawan Indonesia yang gigih memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan negara tercinta kita, Indonesia.


nama--kisah-pahlawan-indonesia

Nah, bagi kamu yang ingin mengenal para pahlawan Indonesia lebih dalam, Angga Priyatna & Aditya Fauzan Hakim menghadirkan buku Nama & Kisah Pahlawan Indonesia. Melalui buku ini kamu bisa mengetahui kisah para pahlawan Indonesia dari masa VOC, Belanda, Jepang, hingga Masa Pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *