Khusus untuk Bunda yang ingin mendidik
anak-anak secara utuh melalui HATI, KEPALA, dan TANGAN
Penting! Di Era Digital, Jangan Sampai Salah Langkah Dalam Mendidik Anak-anak
Ini kondisi umum terjadi saat ini…
Situasi Pandemi Covid-19 makin membuat anak-anak lebih dekat dengan gadget.
Anda Sangat Khawatir Buah Hati Anda Kecanduan Gadget.
Anak Anda mulai tantrum
Agresif ketika mereka tidak memegang handphone.
Mulai Sekarang,
SELAMATKAN anak-anak Anda dari kebiasaan yang berdampak buruk ini.
Sebelum Bunda tertarik mendidik anak usia dini seperti yang dilakukan para petinggi perusahaan teknologi raksasa. Sebaiknya kenali dulu Pendidikan Waldorf.
BERITANYA SEMPAT RAMAI
Pengakuan Steve Jobs, pendiri Apple di The New York Times, 14 September 2014, sungguh mengagetkan.
“Mereka belum menggunakannya. Kami membatasi penggunaan teknologi oleh anak-anak kami di rumah.”
Satu alasan yang utama, anak-anak belum perlu dikenalkan pada teknologi di usia dini. Tidak perlu terburu-buru melakukan hal ini kepada anak-anak. Pengenalan teknologi dan gadget bisa ditunda di usai dini. Teknologi bisa dengan cepat dikenalkan kepada mereka ketika mereka telah cukup umur.
Apa yang orang tua khawatirkan menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi mereka yang memiliki anak-anak di usia balita dan usia anak hingga 7 tahun.
Kenali Keadaan Buah Hati Anda Mulai Saat Ini!
- Tantrum dan Agresif
- Kurang fokus
- Obesitas
- Malas bergerak
PERHATIKAN INI BUNDA!
Waktu untuk tujuan rekreatif bermain gadget anak usia balita dalam sehari kurang dari 1 jam.
Sementara di atas 5 tahun maksimal 2 jam.
Lebih dari itu bisa menimbulkan kecanduan. Waspada Bunda!
Bosan dan Mati Gaya Tanpa Gagdet?
Lalu bagaimana mengisi waktu selama anak-anak tidak memegang gadget?
Solusinya Anak Perlu Banyak Bermain dan Melakukan Berbagai Aktivitas Bermakna.
Tanpa disadari, anak mempelajari banyak hal melalui bermain dan melakukan aktivitas bermakna.
Apa yang Anak Anda butuhkan ada dalam buku Pendidikan Waldorf.
Solusi bijak penanganan pendidikan anak usia 3 hingga 7 tahun melalui pendekatan Pendidikan Waldorf.
Pendidikan Waldorf itu apa?
Pendidikan Waldorf, sebuah konsep pendidikan yang memanusiakan manusia. Pendidikan yang tidak hanya mengedepankan aspek intelegensia saja melainkan juga aspek karsa dan rasa.
Pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, seni, dan spiritual. Sebuah konsep yang dapat mengembalikan makna pendidikan yang hakiki.
Pendidikan yang dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi generasi milenial melalui sebuah perjalanan pendidikan yang penuh makna.
Untuk Siapa Pendidikan dengan Metode Waldorf?
Pendidikan Waldorf untuk semua kalangan, semula berawal dari orang tua yang membuka diri dengan sistem pendidikan yang menyeluruh. Pendekatan sekolah humanis sejak usia dini.
Buku Pendidikan Waldorf pertama yang berbahasa Indonesia.
#1 Pendidikan Waldorf itu Apa, Sih?
Keunggulan Buku Pendidikan Waldorf
- Buku ini akan menjadi buku Pendidikan Waldorf pertama yang berbahasa Indonesia.
- Buku pengantar yang memperkenalkan salah satu metode pendidikan/pengajaran bagi anak usia dini, yaitu Waldorf Education.
- Konsep pendidikan alternatif bagi anak prasekolah.
- Waldorf Education adalah metode pendidikan holistik (menyeluruh) bagi anak usia dini yang berfokus pada stimulis tangan (hands), hati (heart), dan kepala (head) agar mereka mampu mengembangkan kehendak (willing), rasa (feeling), dan akal/nalar (thinking) sedini mungkin.
- Memfokuskan kepada pengantar pendidikan prasekolah, yaitu perkembangan dan pertumbuhan anak usia 3-7 tahun.
- Setiap kegiatan/aktivitas anak mengintegrasikan pendekatan seni, sains, dan spiritual agar mereka bebas berimajinasi saat bermain dan belajar di rumah dan sekolah.
- Penjelasan jenis-jenis kegiatan/aktivitas dalam pendidikan Waldorf, yaitu:
- Permainan bebas dan imajinatif,
- Circle time
- Seni dan kerajinan tangan,
- Berdongeng (storytelling).
- Buku pegangan komunitas Waldorf yang tersebar di seluruh Indonesia.
PENDIDIKAN WALDORF memberikan pendidikan secara menyeluruh, bukan hanya berfokus pada inteligensi ataupun kognitif anak saja, tetapi juga melalui TANGAN (hands), HATI (heart), dan KEPALA (head).
Karena apa yang dikerjakan oleh tangan, akan membangun kehendak kuat yang berasal dari dalam diri seorang anak untuk mengerjakan sesuatu (WILLING). Apa yang meresap masuk ke dalam hati, akan dirasakan oleh anak sebagai sesuatu hal yang menyenangkan (FEELING). Apa yang masuk ke dalam kepala, akan menstimulasi proses berpikir anak (THINKING).
==PRAPESAN BUKU==
Pendidikan Waldorf, sebuah konsep pendidikan yang memanusiakan manusia. Pendidikan yang tidak hanya mengedepankan aspek intelegensia saja melainkan juga aspek karsa dan rasa.
Pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, seni, dan spiritual. Sebuah konsep yang dapat mengembalikan makna pendidikan yang hakiki. Pendidikan yang dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi generasi milenial melalui sebuah perjalanan pendidikan yang penuh makna.
Ibu Kenny Dewi, sebelum menerapkan ilmu pendidikan Waldorf di Indonesia melalui playgroup dan taman kanak-kanak Waldorf pertama di Indonesia, yaitu Jagad Alit Waldorf Play & Kinder (@jagadalitwaldorf_playkinder) yang berada di kota Bandung Jawa Barat, ia berkeliling ke berbagai negara untuk memperdalam ilmunya. Antara lain: menghadiri ‘Steiner Waldorf Early Childhood Teacher Training’ di Bangkok Thailand tahun 2013-2016, ‘Early Childhood Conference’ di kota Hastings Selandia Baru tahun 2017, Waldorf 100 – World Early Childhood Conference di kota Dornach Swiss tahun 2019, serta sekolah Waldorf di luar negeri.
Kenny Dewi akan membagikan pengalaman dalam mengelola Waldorf pada buku Bermain dan Belajar untuk Bertumbuh Melalui Pendidikan Waldorf-Mengenal Pendidikan Waldorf untuk Anak Usia 3-7 Tahun (Prasekolah). Buku dengan ukuran 19×19 cm dan memiliki jumlah 216 halaman dengan cetakan warna ini dijual seharga Rp148.000. Bisa didapatkan melalui program prapesan (pre order) mulai 26 Juni hingga 4 Juli 2021. Peserta pre order juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti webinar bersama Kenny Dewi. Informasi pemesanan bisa diperoleh melalui akun Instagram @_anakkita
Ikuti Pre Order Buku
Bermain dan Belajar untuk Bertumbuh Melalui Pendidikan Waldorf
Periode: 26 Juni hingga 4 Juli 2021.